Musim Kemarau

Bila musim hujan air pohon karet mampet tapi tanah yang basah adalah tempat
empuk untuk jamur berkembang biak. Ada yang berwarna putih, merah padam dan
jingga.

Bila musim panas tiba tanaman layu dan mati tapi itu waktu yang tepat
untuk menguras (mencari tengkuyung sungai) dan menanggok (menangkap) udang dan
ikan karena air sungai tinggal sepinggang.

Lalu di penghujung tahun, saat orang menanti musim panen padi, pohon-pohon
di hutan berbuah raya.

Tapi itu dulu, Nek. Tembawang yang nenek selalu banggakan kini hangus
terbakar. Minggu lalu, penduduk desa ini berduyun-duyun memadamkan api di situ.
Butuh dua hari lamanya sampai benar-benar padam. Walau tak menelan korban jiwa,
tapi pohon-pohon itu lenyap, ular, tupai dan binatang-binatang kecil lainnya
ikut terpanggang. Bangkainya berserakan jadi tumpukan arang. Orang-orang
kebingungan. Mereka tak tahu dari mana datangnya api yang melahap sepertiga
hutan adat itu. Ada yang bilang ini kutukan dari Jubata karena manusia makin
rakus. Ada lagi yang menganggap itu disengaja untuk mengganti tumbuhan yang
lebih menguntungkan. Apapun kata mereka, Tembawang itu sudah menjelma layaknya
makam Mandor, tempat berbaringnya satu generasi yang mati dalam sehari.

Hari ini kami tanggung petakanya. Sudah berhari-hari sejak kebakaran itu,
asap terus menyelimuti desa. Orang-orang mencari cara mengatasinya dengan
segala macam ritual. Ada yang mendoakan dari altar, sajadah dan patung pantak.
Tapi penghuni hutan itu marah besar. Kabut asap masih pekat. Orang-orang mulai
ketakutan. Mereka bersembunyi dan sesekali mengintip keluar kalau-kalau hari
sudah terang. Banyak yang sesak dan lapar. Musim kemarau yang sunyi dan suram kelak
membajak ingatan anak cucunya.

 

2 tanggapan untuk “Musim Kemarau”

  1. Waah.. Bagus. Aku suka rima dan diksinya. Sejenak seperti tersedot ke dunia lain, lalu tiba-tiba terbangun. Seperti mimpi. Seandainya hanya mimpi. Apakah benar-benar cuma mimpi?

    1. Dramatis ya, Mas hahahaa… Mix mimpi dan pengalaman.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.